CERITA DARI IBU ROSI BLOK G
ini cerita dari ibu Rosi yang tinggal di blok G mengenai banjir kemarin
Dear tetangga,
saya atas nama tetangga2 yg terkena musibah banjir ngucapin banyak2 terima kasih atas bantuan yg diberikan teman-teman semua yang dengan spontan membantu kita baik materi maupun yg lainnya, walau terdengar juga suara sumbang tapi itu gak penting, karena ternyata kami masih punya tetangga2 yg masih perduli kepada musibah yg sedang kami alami. thanks atas supportnya yah, sehingga kami semua menghadapi musibah ini dengan hati yang lapang.
kamis malam itu, sebelum naik ke pembaringan, saya dan suami hanya ingin mencek "bocor" karena hujan begitu deras mengguyur, tapi air malahan masuk dari sela2 bawah pintu, kami fikir hanya rembesan saja, lalu kami membiarkannya, malahan hanya duduk2 saja di ruang tamu sambil membahas banjir di jalanan. air mulai gak malu2 lagi menerobos pintu, kami bilang sama "pembantaian" biarin aja gak usah dikeluarin nanti juga surut sendiri. hanya dalam hitungan menit air masuk dari depan, samping dan belakang rumah. Oh MY GOD !!! ini serius. dengan cekatan dan kolaborasi yg baik kami bertiga memindahkan barang dari bawah ke lebih atas, tapi air naik lagi, eeh gak cukup hanya di atas meja makan, kemudian kami naikkan semua barang di lantai dua. hanya beberapa baju yg diletakkan dilemari terbawah yg terlanjur basah. baru saja menarik nafas lega karena banyak barang yg terselamatkan, oh baru kita nyadar dengan mobil yang ternyata sudah tenggelam di carport juga dengan motor. suamiku sempet sedih dan kecewa, tapi saya menghiburnya "jangan mikir materi, biar kita gak stress. kalo masih rizki kita semuanya akan lebih baik". jam 1.00 kami masih menikmati air dingin yang ada di ruang makan kami, sambil terus tel-tel dengan teman2 yg juga sedang terkena banjir. akhirnya di ruang makan kami air berhenti di posisi 60cm. KAmi tertidur di lantai dua tanpa punya buruk sangka sedikitpun kepada ALLAH SWT tentang musibah ini. Dibangunkan oleh adzan subuh dari mesjid Assalam,air di lantai 1 tidak naik dan tidak surut. aku turun dan mencek keadaan di luar rumah,lengang dan mengharukan. entah apa yg dilakukan tetangga2 yg lain, yg nampak dari rumah mereka hanyalah batas tembok dan pagar besi, sementara pot-pot yg ada di jalanan sudah gak keliatan, tanah kosong di depan rumah sudah membentuk danau. setelah hari terang, saya telephon kakakku untuk mengevakuasi anak-anakku dan mengirim makanan, tapi ternyata sang supir terjebak macet. akhirnya suamiku menggendong anak-anakku untuk dititpkan tetangga untuk gabung dengan anak-anak yg lain biar mereka ada temannya. mulailah tetangga berhamburan keluar dengan menerobos air setinggi dada saling menyapa, listrik mereka dimatikan karna stop kontak mereka kebanyakn dibawah, kecuali rumahku, sehingga mereka sibuk keluar masuk rumahku untuk mencharge hp atau camera video.
dengan memakai jas hujan, saya dan suami menerobos air dingin dan kotor setinggi dada dengan arus yg lumayan deras untuk meminta pertolongan ke tetangga kami yg tidak terkena musibah. terus terang aja, kami memikirkan gimana anak-anak dan teman-teman yg lain makan yah ??!!! akhirnya dengan tidak ada rasa malu saya coba ke rumah teman2 yg tidak terkena musibah untuk dibuatkan nasi bungkus. Alhamdulillah, responnya bagus, juga dari rt rt tetangga, TERIMA KASIH YAH !!!!
kembali ke blok G, bapak-bapak sedang membuat perahu darurat dari pintu rumah gak terpakai diikat tambang dengan ban-ban hitam besar yg biasa dipake berenang. tampak istrinya "ari dagink" dan bayi dievakuasi dengan menggunakan alat tersebut, sementara anak-anak masih keukeuh berada di lantai 2 gak mau dievakuasi.akhirnya kami bapak-bapak dan ibu-ibu berenang-renang deh dengan suka cita he...he...he.....
sebelum sholat jumat nasi bungkus di terima dan langsung aja saya bagikan house by house, karna gak mungkinlah mereka berkumpul di posko dengan melewati air setinggi ini. Alhamdulillah, kami dapat nasi bungkus, kue bolu, susu dus kecil, dan aqua. Semenjak itu, setiap hari berturut-turut nasi bungkus adalah menu kami, entah siapa yang membuat dan memberikannya, yang pasti kami tidak usah repot menyalakan kompor yang entah ngambang kemana atau tabung gas yang hanyut.
jumat jam 6 sore air surut, dan kami bersiap-siap melinting celana ke atas, bersih-bersih !!!!!!!!
berapa kerugian yg kami alami tidak kami hitung, yg pasti seminggu atau lebih jasa ojek, salon mobil, laundry kiloan, cuci sofa dan spring bed,asuransi mobil, derek mobil hilir mudik di area kami. hari sabtu,minggu dan senin panas matahari dimanfaatkan untuk jemur-jemur di sepanjang jalan blok g penuh dengan sofa, spring bed, karpet dll. ada juga sih beberapa tetangga yg stress setelah kejadian ini, mereka ngungsi gak mau balik sampe akhir Februari katanya bakal ada banjir lebih gede lagi. aikh, tante jadi trauma marisa deh denger banjir !!!!!!
senin malam, kami semua sudah nyenyak tidur karena berhari-hari sibuk mengeringkan property masing2. jam 01.00 am hujan mengguyur lagi dengan deras disertai dengan suara halilintar. kami berfikir positif bahwa tidak ada lagi air masuk rumah. tapi jam 03.00 am, ada teriakan tetangga yang membangunkan kami diiringi langkah2 di dalam air. "Pak, Ibu...bangun !!! banjir !!!!! tanggul dijebol !!!!!!" , kami seisi rumah terhenyak mendengar teriakan itu, kami turun dan ternyata air sudah masuk rumah setinggi mata kaki. Suamiku dan para tetangga menuju kampung sawah yang katanya telah menjebol tanggul pasir yang kami buat. Hati-hati ya Pak, katanya mereka ada yang bawa clurit segala. Tak lama kemudian air berhenti pada ketinggian mata kaki, dikarenakan tanggul telah disusun kembali.
Jam 11.00 siang air surut, dan kami kembali BERSIH-BERSIH DAN JEMUR-JEMUR !!!!!!!
Itulah cerita musibah banjir yang melanda kami blok c,d, dan g. saya dan suami menyebutnya BANJIR HAPPY 2 Februari.
Sekarang kami sedang menjalankan berbagai upaya agar banjir tidak terjadi lagi, baik secara internal dan eksternal. kami dibantu oleh orang2 kampung sawah mengeruk selokan sampai ujung, kemudian kami juga membuat tanah resapan air, dan sekarang atas swadaya masyarakat kami menyewa kuli sindang untuk mengeruk dan membetulkan saluran pembuangan air akhir dari puri flamboyan ini dimana nota bene adalah daerah kekuasaan Pemda JAKSEL, saluran itu dikeruk sepanjang 70 meter kedalaman 3 meter. Ini dilakukan semata bukan hanya untuk kepentingan kami, tetapi juga seluruh masyarakat puri flamboyan dan sekitarnya yang mengalirkan air pembuangan dari rumah-rumah masing-masing ke sungai ini. So, apabila aliran sungai ini baik, maka semua warga puri flamboyan akan sama-sama merasakan manfaatnya. Juga kami telah membuat surat yang ditandatangani oleh seluruh warga ke PEMDA TANGERANG untuk di follow up ke PEMDA JAKSEL, masalah ini tidak dapat diselesaikan RT by RT lagi, tapi Walikota by Walikota. Anyway, kami sangat mengharapkan suport teman-teman semua demi kepentingan bersama seluruh warga puri flamboyan bukan hanya untuk yang terkena musibah banjir saja. Mudah-mudahan sifat egosentris tidak dimiliki oleh teman2 semua, tidak ada kalimat "itu khan DL (Derita Lo) atau ML (Masalah Lo)" .
Akhir kata, saya mohon maaf kalo ada kata-kata yang menyinggung.
Terima kasih untuk semuanya.
Rosi - Blok G1/12A
Dear tetangga,
saya atas nama tetangga2 yg terkena musibah banjir ngucapin banyak2 terima kasih atas bantuan yg diberikan teman-teman semua yang dengan spontan membantu kita baik materi maupun yg lainnya, walau terdengar juga suara sumbang tapi itu gak penting, karena ternyata kami masih punya tetangga2 yg masih perduli kepada musibah yg sedang kami alami. thanks atas supportnya yah, sehingga kami semua menghadapi musibah ini dengan hati yang lapang.
kamis malam itu, sebelum naik ke pembaringan, saya dan suami hanya ingin mencek "bocor" karena hujan begitu deras mengguyur, tapi air malahan masuk dari sela2 bawah pintu, kami fikir hanya rembesan saja, lalu kami membiarkannya, malahan hanya duduk2 saja di ruang tamu sambil membahas banjir di jalanan. air mulai gak malu2 lagi menerobos pintu, kami bilang sama "pembantaian" biarin aja gak usah dikeluarin nanti juga surut sendiri. hanya dalam hitungan menit air masuk dari depan, samping dan belakang rumah. Oh MY GOD !!! ini serius. dengan cekatan dan kolaborasi yg baik kami bertiga memindahkan barang dari bawah ke lebih atas, tapi air naik lagi, eeh gak cukup hanya di atas meja makan, kemudian kami naikkan semua barang di lantai dua. hanya beberapa baju yg diletakkan dilemari terbawah yg terlanjur basah. baru saja menarik nafas lega karena banyak barang yg terselamatkan, oh baru kita nyadar dengan mobil yang ternyata sudah tenggelam di carport juga dengan motor. suamiku sempet sedih dan kecewa, tapi saya menghiburnya "jangan mikir materi, biar kita gak stress. kalo masih rizki kita semuanya akan lebih baik". jam 1.00 kami masih menikmati air dingin yang ada di ruang makan kami, sambil terus tel-tel dengan teman2 yg juga sedang terkena banjir. akhirnya di ruang makan kami air berhenti di posisi 60cm. KAmi tertidur di lantai dua tanpa punya buruk sangka sedikitpun kepada ALLAH SWT tentang musibah ini. Dibangunkan oleh adzan subuh dari mesjid Assalam,air di lantai 1 tidak naik dan tidak surut. aku turun dan mencek keadaan di luar rumah,lengang dan mengharukan. entah apa yg dilakukan tetangga2 yg lain, yg nampak dari rumah mereka hanyalah batas tembok dan pagar besi, sementara pot-pot yg ada di jalanan sudah gak keliatan, tanah kosong di depan rumah sudah membentuk danau. setelah hari terang, saya telephon kakakku untuk mengevakuasi anak-anakku dan mengirim makanan, tapi ternyata sang supir terjebak macet. akhirnya suamiku menggendong anak-anakku untuk dititpkan tetangga untuk gabung dengan anak-anak yg lain biar mereka ada temannya. mulailah tetangga berhamburan keluar dengan menerobos air setinggi dada saling menyapa, listrik mereka dimatikan karna stop kontak mereka kebanyakn dibawah, kecuali rumahku, sehingga mereka sibuk keluar masuk rumahku untuk mencharge hp atau camera video.
dengan memakai jas hujan, saya dan suami menerobos air dingin dan kotor setinggi dada dengan arus yg lumayan deras untuk meminta pertolongan ke tetangga kami yg tidak terkena musibah. terus terang aja, kami memikirkan gimana anak-anak dan teman-teman yg lain makan yah ??!!! akhirnya dengan tidak ada rasa malu saya coba ke rumah teman2 yg tidak terkena musibah untuk dibuatkan nasi bungkus. Alhamdulillah, responnya bagus, juga dari rt rt tetangga, TERIMA KASIH YAH !!!!
kembali ke blok G, bapak-bapak sedang membuat perahu darurat dari pintu rumah gak terpakai diikat tambang dengan ban-ban hitam besar yg biasa dipake berenang. tampak istrinya "ari dagink" dan bayi dievakuasi dengan menggunakan alat tersebut, sementara anak-anak masih keukeuh berada di lantai 2 gak mau dievakuasi.akhirnya kami bapak-bapak dan ibu-ibu berenang-renang deh dengan suka cita he...he...he.....
sebelum sholat jumat nasi bungkus di terima dan langsung aja saya bagikan house by house, karna gak mungkinlah mereka berkumpul di posko dengan melewati air setinggi ini. Alhamdulillah, kami dapat nasi bungkus, kue bolu, susu dus kecil, dan aqua. Semenjak itu, setiap hari berturut-turut nasi bungkus adalah menu kami, entah siapa yang membuat dan memberikannya, yang pasti kami tidak usah repot menyalakan kompor yang entah ngambang kemana atau tabung gas yang hanyut.
jumat jam 6 sore air surut, dan kami bersiap-siap melinting celana ke atas, bersih-bersih !!!!!!!!
berapa kerugian yg kami alami tidak kami hitung, yg pasti seminggu atau lebih jasa ojek, salon mobil, laundry kiloan, cuci sofa dan spring bed,asuransi mobil, derek mobil hilir mudik di area kami. hari sabtu,minggu dan senin panas matahari dimanfaatkan untuk jemur-jemur di sepanjang jalan blok g penuh dengan sofa, spring bed, karpet dll. ada juga sih beberapa tetangga yg stress setelah kejadian ini, mereka ngungsi gak mau balik sampe akhir Februari katanya bakal ada banjir lebih gede lagi. aikh, tante jadi trauma marisa deh denger banjir !!!!!!
senin malam, kami semua sudah nyenyak tidur karena berhari-hari sibuk mengeringkan property masing2. jam 01.00 am hujan mengguyur lagi dengan deras disertai dengan suara halilintar. kami berfikir positif bahwa tidak ada lagi air masuk rumah. tapi jam 03.00 am, ada teriakan tetangga yang membangunkan kami diiringi langkah2 di dalam air. "Pak, Ibu...bangun !!! banjir !!!!! tanggul dijebol !!!!!!" , kami seisi rumah terhenyak mendengar teriakan itu, kami turun dan ternyata air sudah masuk rumah setinggi mata kaki. Suamiku dan para tetangga menuju kampung sawah yang katanya telah menjebol tanggul pasir yang kami buat. Hati-hati ya Pak, katanya mereka ada yang bawa clurit segala. Tak lama kemudian air berhenti pada ketinggian mata kaki, dikarenakan tanggul telah disusun kembali.
Jam 11.00 siang air surut, dan kami kembali BERSIH-BERSIH DAN JEMUR-JEMUR !!!!!!!
Itulah cerita musibah banjir yang melanda kami blok c,d, dan g. saya dan suami menyebutnya BANJIR HAPPY 2 Februari.
Sekarang kami sedang menjalankan berbagai upaya agar banjir tidak terjadi lagi, baik secara internal dan eksternal. kami dibantu oleh orang2 kampung sawah mengeruk selokan sampai ujung, kemudian kami juga membuat tanah resapan air, dan sekarang atas swadaya masyarakat kami menyewa kuli sindang untuk mengeruk dan membetulkan saluran pembuangan air akhir dari puri flamboyan ini dimana nota bene adalah daerah kekuasaan Pemda JAKSEL, saluran itu dikeruk sepanjang 70 meter kedalaman 3 meter. Ini dilakukan semata bukan hanya untuk kepentingan kami, tetapi juga seluruh masyarakat puri flamboyan dan sekitarnya yang mengalirkan air pembuangan dari rumah-rumah masing-masing ke sungai ini. So, apabila aliran sungai ini baik, maka semua warga puri flamboyan akan sama-sama merasakan manfaatnya. Juga kami telah membuat surat yang ditandatangani oleh seluruh warga ke PEMDA TANGERANG untuk di follow up ke PEMDA JAKSEL, masalah ini tidak dapat diselesaikan RT by RT lagi, tapi Walikota by Walikota. Anyway, kami sangat mengharapkan suport teman-teman semua demi kepentingan bersama seluruh warga puri flamboyan bukan hanya untuk yang terkena musibah banjir saja. Mudah-mudahan sifat egosentris tidak dimiliki oleh teman2 semua, tidak ada kalimat "itu khan DL (Derita Lo) atau ML (Masalah Lo)" .
Akhir kata, saya mohon maaf kalo ada kata-kata yang menyinggung.
Terima kasih untuk semuanya.
Rosi - Blok G1/12A
Labels: banjir rempoa
0 Comments:
Post a Comment
<< Home